Kamis, 03 Mei 2012

DISAAT AKU TUA


Disaat aku tua,bukanlah lagi diriku yang dulu.
Maklumilah aku, bersabarlah dalam menghadapiku.
Disaat aku menumpahkan kuah sayuran dan makanan dibajuku.
Disaat aku tidak lagi mengingat cara mengikatkan tali sepatu.
Ingatlah dahulu saat – saat bagaimana aku mengajarkan, membimbingmu untuk melakukannya.
Disaat aku dengan pikunnya mengulas terus menerus ucapan yang membosankan.
Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku.
Dimasa kecilmu, aku mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah aku ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi.
Disaat aku membutuhkanmu untuk memandikanku, janganlah menyalahkanku.
Ingatlah dimasa kecilmu, bagaimana aku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?
Disaat aku kebingungan menghadapi hal – hal baru dan teknologi modern, janganlah mentertawaiku.
Renungkanlah bagaimana aku dengan sabarnya menjawab setiap “mengapa” yang engkau ajukan disaat itu.
Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan, ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku.
Bagaikan dimasa kecilmu aku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan.
Disaat aku melupakan topik pembicaraan kita, berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya.
Sebenarnya topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada disisiku untuk mendengarkanku, aku telah bahagia.
Disaat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih.
Maklumilah diriku, dukunglah aku, bagaikan aku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar